Oleh:
Asngari, Sth.I
عن عا ئشة ان رجلا اتي النبي صلي الله عليه وسلم فقا ل يا
رسو ل الله ان امي اقتلتت نفسها ولم توصي واظنها لو تكلمت تصدقت افلها اجر ان
تصدقت عنها قال نعم (رواه مسلم)
Dari Aisyah Ra bahwa telah datang seorang
lelaki kepada Nabi Muhammad Saw seraya berkata: wahai Rasulullah sungguh ibuku
telah meninggala mendadak sebelam berwasiat, kukira bila ia sempat mestilah ia
akan bersedekah, bolehkan aku bersedekah atas namanya? Rasululloh menjawab:
boleh. [1]
Bersumber dari Annas Ra.
Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda;
barangsiapa masuk makbarah (makam) kemudian membaca yasin, maka Allah
meringankan siksanya ahli kubur sampai satu hari dan member berbagai kebaikan.
Imam Nawawi mengatakan:
العلماء وكذا اجمعوا علي اصول الدعاء وفي هذالحديث ان
الصدقت عن الميت تنفع الميت ويصله ثوابها وهو كذا باءجما عا
Para ulama’ sepakat atas sampainya do’a-do’a
maka bila keluarga rumah duka menyediakan makanan dengan maksud bersedekah itu
sunnah, bila diniatkan pahala sedekahnya untuk mayyit. Demikian yang kematian
mereka menjamu tamu dengan sedekah yang pahalanya untuk si mayyit maka hal ini
sunnah.
[2]
Dalil mengenai keutamaan surat Yasin,
Rasulullah Saw bersabda: barang siapa membaca surat Yassin di malam hari, maka
paginya ia mendapat pengampunan. Bacalah surat Yassin atas orang mati kalian. [3]
Rasulullah bersabda surat al-Baqoroh adalah
puncak Al-qur’an, 80 Malaikad menyertai di turunkannya setiap ayat dari surat
ini. Dan ayat Kursi di keluarkan lewat bawah Arsy kemudian di masukkan ke dalam
bagian surat Al-Baqoroh. Dan surat Yassin adalah jantung Al-qur’an. Seseorang
tidak membacanya untuk mengharap Allah dan hari kiamat kecuali ia diampuni
dosa-dosanya. [4]
Kata tahlil berasal dari bahasa arab tahlil dari
akar kata:
هلل
- يهلل – تهلليلا Yang berarti
mengucapkan kalimah :
لا
اله الا الله
[1] Shohih Muslim
[2] Syarah Imam Nawawi
[3] Hadits Riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majjah
[4] Hadits riwayat Ahmad
Demikian dalil-dalil yang biasa dipakai sebagai dasar
dilaksanakannya amal tahlilan dan yasinan oleh kaum Nahdiyin yang mendukung
tahlil dan yasin. Tulisan ini bukan bermaksud mengajak kepada pembaca untuk
setuju dengan tahlilan dan yasinan tapi lebih sebagai bentuk keprihatinan
penulis terhadap kondisi umat islam saat ini yang saling menyalahkan,
membid’ahkan bahkan sampai mengkafirkan satu sama lain. Padahal ini
disebabkan pendapat diantara para ulama’ kita, Para ulama’ kita sebenarnya
sangat longgar dalam mensikapi berbedaan tersebut. Setiap pembicaraan bid’ah
menyalahi sunnah pasti menjadikan yasinan dan tahlil sebagai sasaran contohnya.
Bahwa menjadikan tahlilan dan yasinan sebagai icon tudingan sesat telah
menyebabkan kaum muslimin lalai terhadap masalah-masalah yang lebih penting dan
prinsipil, seperti pemikiran akidah yang jelas-jelas kebid’ahan dan
kesesatannya yang berkembang sampai saat ini. Kaum muslimin lalai bahwa di
negeri ini ajaran syiah dan ahmadiyah terus merangkak maju dan berkembang
dengan doktrin dan komunitasnya yang semakin hari semakin kuat. Kaum muslimin
lalai bahwa kesesatan hakiki di abad modern ini yakni materialism dan hedonosme
telah menggerogoti ketauhidan dan arti nilai ketuhanan yang bersemayam dalam
hati manusia secara luas.