Profil



LATAR BELAKANG

Anak adalah aset generasi mendatang yang sangat berharga. Bisa dikatakan bahwa baik buruknya hari depan sebuah bangsa ditentukan oleh tangan-tangan pengembannya. Dalam hal ini ditangan anaklah tergenggam masa depan umat. Wajar bila setiap manusia dewasa yang menyadari masalah ini mempersiapkan strategi pendidikan yang baik untuk anak-anak. Tidak hanya itu, proses tumbuh kembangpun sangat diperhatikan dalam rangka mengarahkan dan membimbing mereka kepada tujuan yang diinginkan. Maka perhatian terhadap hak-hak anak menjadi suatu keharusan untuk mewujudkan cita-cita ini, yaitu membentuk generasi masa depan yang berkualitas.

Islam telah menetapkan syariat yang sempurna tentang anak-anak, sejak ia dilahirkan, bahkan sebelum dilahirkan ke dunia dan sebelum diletakkan ke dalam rahim ibu. Hak-hak ini menyangkut pengasuhan, perhatian, etika dan pendidikan. Hak-hak ini harus dipenuhi oleh setiap orang yang memegang tanggung jawab, baik keluarga, masyarakat maupun negara.

Di desa Jenangan saat ini memiliki 2 lembaga Sekolah Dasar Negeri, tetapi belum ada pendidikan sekolah atas nama MADIN yang mengajarkan pendidikan agama. Maka kami ingin mendirikan dan ingin menambah pendidikan agama yang masih kurang sebagai pondasi pendidikan sekolah MADIN.

Bahwasanya ketika dunia pendidikan dihadapkan kepada Menejemen Berbasis Sekolah dan Kompetensi, maka Sekolah Dasar Negeri mengalami kendala, yaitu:

Pertama : Banyaknya anak usia Sekolah Dasar Negeri yang belum mengerti baca tulis Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Kedua : Tertinggalnya pendidikan agama Islam di sekitar wilayah kami.
Ketiga : Banyak anak usia Sekolah Dasar yang belum memahami praktek ibadah.
Keempat : Masih lemahnya antisipasi terhadap pengaruh lingkungan yang buruk khususnya yang harus dihadapi para anak-anak dan remaja saat ini. `

Dari keempat kendala di atas dapat kita perkirakan kesulitan serta beban yang harus dihadapi terutama pendidikan Sekolah Dasar Negeri untuk mengoptimalkan pelaksanaan manajemen berbasis Sekolah dan Kompetensi mengingat modal kecakapan siswa yang sangat minim.

Berangkat dari kenyataan tersebut di atas maka jajaran komponen masyarakat desa Jenangan beserta pengurus MADIN berkeinginan memberikan konstribusi kepada dunia pendidikan melalui pelaksanaan kegiatan belajar agama dengan manfaatnya dapat dirasakan juga oleh masyarakat Jenangan.

Adapun kegiatan yang dapat mengimbangi pendidikan formal yang disepakati adalah yang dapat memberi bekal kepada anak didik, tidak hanya keterampilan dan kecakapan tetapi juga budi pekerti dalam satu wadah lembaga pendidikan Madrasah Diniyah.